Skema Pemindah daya Alat berat
SKEMA
Engine-converter-transmisi-transfer gear-dreve sharf
1. skema sistem pemindah daya alat
berat secara urut beserta cara kerjanya
Engine
|
Clutch/
Torque Converter
|
Trasnmisi
|
Transfer gear
|
Drive shaft
|
Differential
|
Final Drive
|
Final Drive
|
Cara kerjanya :
-
Engine menghasilkan daya
-
Coupling/clutch berfungsi untuk
menghubungkan tenaga dari engine menuju transmission. Komponen ini dapat
juga memutuskan aliran
tenaga dari
engine. Hal ini memungkinkan engine dapat hidup (runing) sementara machine- nya diam. Torque
converter merupakan komponen yang menghubungkan
engine
dengan transmission baik secara
mekanis maupun secara hidrolis. Namun
demikian, tidak ada hubungan mekanis secara langsung antara engine dan transmission.
-
Unit transmisi otomatis berfungsi untuk merubah
arah, kecepatan, maupun torsi
dari engine sesuai dengan kebutuhan
gerakan alat berat. Transmisi otomatis
dipasangkan dengan torque converter. Transmisi
otomatis bekerja dengan memanfaatkan prinsip planetary gear yang dikontrol
secara hidrolik.
Transmission berfungsi sebagai :
-
Pengubah arah gerak (maju dan mundur)
-
Pengubah kecepatan gerak (cepat dan lambat)
-
Pengubah torsi (besar dan kecil)
-
Transfer gear digunakan sebagai penerus
tenaga menuju differential dan juga
untuk menurunkan
sumbu putar dari torque converter menuju
transmission.
Pada beberapa machine, seperti
Wheel
Loader, memiliki
dua buah differential
yaitu differential depan
dan
belakang. Penggunaan transfer gear dalam hal ini untuk membagi tenaga ke differential depan dan belakang.
-
Drive shaft merupakan poros yang dijadikan penghubung antara
dua komponen powertrain yang lokasinya berjauhan. Tidak semua alat berat
dilengkapi drive shaft, hanya alat berat yang menggunakan roda yang dilengkapi
drive shaft.
-
Differential berfungsi untuk meneruskan tenaga dari transmission menuju
final drive dan memungkinkan roda berputar dengan kecepatan berbeda saat
berbelok. Differential digunakan pada wheel type machine (machine yang
menggunakan roda) sedangkan pada track type machine (machine yang menggunakan track) digunakan bevel gear.
-
Final drive adalah gigi terakhir yang menghubungkan tenaga
dari komponen powertrain ke roda/track, selain sebagai penghubung final drive
juga akan mereduksi putaran input untuk menaikan torsi putaran memanfaatkan
perbedaan mata gigi. Final drive juga berperan untuk mengubah arah tenaga dari
powertrain secara tegak lurus. Sehingga bisa diteruskan ke roda.
2.
perawatan dan pengujian yang harus dilakukan pada komponen-komponen sistem pemindah daya alat berat :
Gejala
|
Kemungkinan Penyebab
|
Perbaikan
|
Hanya berisik/ngelitik
saat
dinyalakan..
|
1.
Differential spider
gear
terlalu kencang
pada spidernya
2.
Side gear terlalu kencang pada differential case
3.
Differential
atau side gear
mengalami kerusakan
4.
Reaksi berlebihan antara side
gear dan spider gear.
|
Turunkan axle kendali dan
lakukan perbaikan
yang dibutuhkan.
|
Kadang-kadang
berisik/ngelitik.
|
1. Drive gear tidak berjalan
dengan benar
2. Differential bearing kendor atau rusak.
|
Turunkan
axle
dan ganti
drive gear yang rusak atau
differential bearing yang
rusak.
|
Suara ngelitik terdengar
terus.
|
1. Salah memakai
lubrication
2. Tinggi permukaan terlalu rendah
3. Teeth (gerigi) drive gear
patah atau aus; bearing
kendor atau aus
4. Drive
gear dan pinion tidak pas bagi
persinggungan teeth
(gerigi)nya
5. Terlalu banyak
atau terlalu kecil reaksi
pinion ke gear atau overlap pola wear(keausan).
|
1. Lihat jenis dan kelas
lubrication yang dipergunakan.
2. Periksa
level
surface
dan isi bila dibutuhkan.
3. Turunkan axle dan ganti
drive yang rusak.
4. Sesuaikan
drive
gear
dan pinion.
5. Sesuaikan reaksi gear.
|
Wheel belakang
tidak
mendapatkan drive (driveline
berputar)
|
1. Axle shaft rusak
2. Teeth (gerigi) drive gear
patah
3. Differential
pinion atau gear patah
4. differential spider rusak.
|
1. Ganti axle yang rusak.
2. Turunkan axle dan ganti drive gear, pinion atau
spider yang rusak.
|
JENIS-JENIS KERUSAKAN
Komponen drive gear carrier biasanya rusak karena satu atau lebih dari penyebab
berikut:
Guncangan load (beban)
Wear (keausan)
Spinout
Lubrication
Wear (keausan) biasa.
Komentar
Posting Komentar